Kamis, 10 September 2020

Cara Membuat Penampang Geologi dan Geomorfologi dengan Global Mapper

Halo.. Sobat Tutorial Kita.

Pada artikel kali ini kita akan membahas cara membuat penampang geologi dan geomorfologi menggunakan Global Mapper. Menurut kami tahapan-tahapan pembuatannya cukup panjang dan rumit, jadi di mohon kepada teman-teman agar menyimak dengan teliti agar mudah dipahami. Oke!!!

Pertama buka Global Mapper, kemudian pilih Open Data Files seperti gambar di bawah ini.

Setelah jendela Open File terbuka, cari folder tempat kalian menyimpan Shapefile batas lokasi penelitian, garis sayatan, batas satuan litologi ataupun batas satuan bentangalam, struktur geologi dan sungai yang ada pada lokasi penelitian (pilih file yang memiliki ekstensi Shp saja, bisa langsung drag semua atau memasukkannya satu per satu).

Lalu klik Open maka file yang kita pilih akan tampil pada Control Center dan pada Layar Utama.

Gambar sebelumnya memperlihatkan tampilan Shapefile masih dalam keadaan berwarna hitam. Agar kalian nantinya tidak kebingungan untuk membedakan setiap Shapefile pada data DEM telah kita input. Maka kita dapat mengatur tiap warna Shapefile tersebut dengan cara seperti berikut.

- Klik kanan pada salah satu Feature di Control Center yang ingin kita ganti warnanya.

- Pilih Options.

- Klik pada Line Styles atau Area Styles (Line Styles apabila shapefile yang kita pilih adalah polyline sedangkan Area Styles apabila shapefile yang kita pilih adalah polygon).

- Lalu pilih Use Same Style for All Features, maka secara otomatis akan muncul kotak dialog Select Line Style.

- Kotak dialog Select Line Style (berarti Shapefile polyline)

Pada Drawing Style ada beberapa menu, seperti :

Pada Drawing Style ada beberapa menu, seperti :
1. Style yaitu untuk menentukan jenis tampilan polyline misalnya solid atau putus-putus.
2. Width yaitu untuk menentukan ketebalan polyline.
3. Disamping menu Width ada pilihan color yaitu untuk mengganti warna polyline tersebut. Ini masih dalam satu rentetan tahap dengan menu-menu sebelumnya.

Pada Background Line terdapat menu, yaitu :
4. Width yaitu untuk menentukan ketebalan garis latar belakang dari polyline. Jadi Background Line ini akan membentuk garis baru yang ditimpa oleh garis polyline yang telah kita atur sebelumnya.
5. Disamping menu Width ada pilihan Color untuk mengganti warna Background Line.
6. Use Flat Endcaps for This Line apabila di centang maka polyline yang menimpa Background Line, panjangnya akan di kurangi sehingga Background Line akan terlihat di ujung garis polyline.
7. Show Label for This Line yaitu untuk menampilkan label pada polyline misalnya nama sungai, nama garis sayatan, dll.
8. Select Label Font untuk mengganti jenis dan ukuran font label.
9. Center Label on Line Features untuk mengubah posisi label agar berada di tengah polyline.
10. Preview pada beberapa settingan yang telah kita lakukan di atas.


- Kotak dialog Select Area Style (berarti Shapefile polygon).

1. Fill Pattern yaitu apabila teman-teman ingin memberi warna secara keseluruhan polygon tersebut.
2. Disamping menu Fill Pattern ada pilihan Color yaitu untuk mengganti warna area polygon.
3. Border Style yaitu untuk menentukan jenis tampilan garis pinggiran pada polygon misalnya solid atau putus-putus.
4. Disamping menu Border Style ada pilihan Pixel yaitu untuk menentukan ketebalan garis pinggir polygon.
5. Disamping menu Pixel ada pilihan Color yaitu untuk mengganti warna garis pinggir polygon.
6. Transparent yaitu untuk menentukan tingkat transparansi area polygon. Tinggal menggeser tools yang ada di bawah untuk menentukannya.
7. Show Label for This Area yaitu untuk menampilkan label pada polygon misalnya satuan litologi, satuan bentangalam, dll.
8. Select Label Font untuk mengganti jenis dan ukuran font label.
9. Preview pada beberapa settingan yang telah kita lakukan di atas.


Dibawah ini adalah tampilan ketika kita telah melakukan setting pada tampilan data Shapefile.


Kemudian masukkan data DEM (Aster DEM, SRTM, dll) lokasi penelitian kalian, seperti yang kita ketahui data DEM merupakan data yang akan membentuk model elevasi lokasi penelitian kalian. Yah.. Namanya juga data DEM (Digital Elevation Models) hehehe..


Selanjutnya pada Menu Bar, pilih Path Profile atau dapat menekan Alt+L pada keyboard.


Lalu muncul kotak dialog tips, kalian bisa membacanya kalau mau tapi itu terserah kalian.
Klik Oke setelahnya.


Kursor akan berubah dengan menampilkan tulisan 3D path (itu artinya kalian sudah bisa menarik garis sesuai dengan garis sayatan yang telah dimasukkan tadi).

Cara menarik 3D Path

Klik kiri pada ujung garis sayatan titik A (cukup diklik tanpa perlu ditahan), kemudian klik kiri diujung garis sayatan titik B.
Ingat harus dimulai dari ujung A karena jika terbalik maka penampang otomatis terbalik juga.


Selanjutnya tinggal menekan klik kanan pada mouse dann secara otomatis akan muncul tampilan Path Profile dari garis yang kita tarik tadi.


Sekarang mengatur skala penampang dan titik ketinggian paling bawah dari penampang (bottom).

1. Pada Path Profile pilih Path Setup.
2. Pilih Path Profile Setting.


Setelah muncul kotak dialog Path Profile Setting, disini ada banyak sekali menu yang tampil. Tapi kali ini kami hanya akan menunjukkan cara mengganti unit elevasi, skala penampang dan ketinggian terendah yang akan ditampilkan pada penampang.

1. Elevation Display Unit : Pilih Meter
2. Centang pada Clamp Bottom Displayed Elevation To, Kemudian masukkan nilai sesuai dengan keinginan teman-teman. Sekedar saran kalau bentangalam lokasi teman-teman merupakan pedataran atau titik ketinggian lokasi teman-teman termasuk dalam kategori rendah (Pedataran hingga Perbukitan) alangkah baiknya mengisi dengan nilai nol agar ketinggian terendah lokasi itu diambil dari 0 mdpl.
3. Centang pada Match Elevation Scale to Distance Scale Using Scale Factor of, Kemudian masukkan nilai skala sesuai keinginan. Disini saya memasukkan angka 3 yang berarti skala penampangnya yaitu H : V = 1 : 3.
4. Kemudian Klik OK.


5. Untuk mengubah nilai ketinggian penampang yang ada disebelah kiri, kalian tinggal menarik Path Profile tersebut kearah kanan. Secara otomatis nilai ketinggian akan berubah. Tinggal sesuaikan dengan kebutuhan kalian. (Tenang skala penampang tidak akan berubah, bisa di cek kembali di Path Profile Setting).

Perhatikan gambar di bawah sebelum dan sesudah ditarik.



Proses masih belum selesai, karena warna penampangnya masih belum sesuai dengan warna litologi dan posisi-posisi stratigrafi serta belum ada simbol struktur geologi sesar, termasuk letak sungainya masih belum jelas maka editing akan kita lanjutkan dengan menggunakan Corel Draw. Sebelum itu Path Profile tadi harus di save dalam bentuk gambar.

1. Klik File.
2. Pilih Save Bitmap (BMP) File.


3. Pilih folder tempat menyimpan file Path Profile BMP.
4. Klik Save.


Note : Global Mapper dan Path Profilenya jangan di close dulu, karena selanjutnya Global Mapper ini masih kita butuhkan untuk menentukan batas litologi, letak sesar dan letak sungai pada penampang yang akan kita pasang nanti di Peta Geologi.

Selanjutnya jalankan Software Corel Draw.
Temukan folder tempat kita menyimpan file BMP Path Profile tadi.
Kemudian masukkan Path Profile berformat BMP ke dalam Corel Draw dengan cara langsung tarik saja fienya masuk (tanpa melalui impor pada Corel Draw) tujuannya agar skala Path Profile tadi tidak berubah. Ikuti gambar di bawah.


Setelah Path Profile tampil di Corel Draw, kemudian kalian tinggal menimpa ulang semua aspek yang ada pada Path Profile mulai dari permukaan topografinya, nilai ketinggian dan bingkai penampang tersebut. Contoh seperti gambar yang ada dibawah, silahkan gunakan kreativitas teman-teman disini untuk mendigitasi menggunakan Corel Draw. Gunakan Smooth Tools untuk memperhalus permukaan topografi penampangnya.


Lanjut, ini mungkin menjadi point yang penting juga bagaimana kalian menggambarkan batas-batas litologi, letak sungai dan struktur sesarnya sedangkan Path Profile tadi sama sekali tidak tergambarkan.

1. Kembali ke Software Global Mapper.
2. Arahkan kursor ke Path Profile, perhatikan akan ada titik pada peta yang akan mengikuti pergerakan kursor pada Path Profile, nah dari situ teman-teman bisa melihat letak sungai, batas litologi serta garis sesar yang akan digambarkan pada Corel Draw.
Memang agak ribet karena harus bolak-balik antara Global Mapper dan Corel Draw (namanya juga belajar, jadi harus susah toh Hahaha…).




3. Begitu seterusnya hingga penampang geologi berhasil teman-teman buat. Gunakan kreatifitas untuk membuat posisi-posisi stratigrafinya sehingga menjadi penampang seperti di bawah ini.



Nah.. Terakhir tinggal masukkan di ArcGIS untuk menempel penampang kalian pada Peta Geologinya.


Sebenarnya membuat penampang geologi hampir sama dengan membuat penampang geomorfologi, bahkan lebih mudah lagi membuat penampang geomorfologi karena tidak perlu membuat posisi stratigrafi yang terbilang rumit.

Oke.. Sekian dulu tutorial cara membuat penampang geologi dan geomorfologi dengan Global Mapper kali ini.

Jika ada pertanyaan dan saran silahkan ketikkan di kolom komentar atau dengan menekan tombol WhatsApp pada bagian kiri bawah blog ini.

Salam Tutorial Kita
Previous Post
Next Post

1 komentar:

  1. Apakah setelah dimasukkan ke correl,panjang baseline nya sama kak? biasanya tidak sama

    BalasHapus