Kamis, 03 September 2020

Cara Registrasi Peta Format JPG Menggunakan Software ArcGIS

Pertama tentunya buka software ArcGIS dong, kalau saya pakai ArcGIS versi 10.4.1.


Jika Toolbar Georeferencing belum tampil pada ArcGIS kalian, klik pada Costumize lalu arahkan kursor ke Toolbar dan pilih pada Georeferencing.
Tarik toolbar georeferencing untuk menempatkannya pada menu bar bagian atas.


Klik pada tanda panah kebawah disamping Add Data, lalu pilih Add Data


Maka akan muncul jendela Add Data, lalu klik pada Connect to Folder. (Cara ini digunakan untuk mengkoneksikan folder tempat kita menyimpan data baik itu berformat jpg, ecw, shp, dll) agar nantinya mempermudah kita ketika akan memasukkan sebuah data.


Setelah mengklik Connect to Folder maka muncul jendela berikutnya lalu cari folder tempat teman-teman menyimpan file peta berformat JPG tersebut, kemudian tekan OK.


Setelah itu akan muncul isi dari folder yang telah kita tambahkan tadi. Disini saya menggunakan Peta Geologi Pangkajene dan Watampone bagian Barat, lalu klik Add.


Berikutnya akan muncul box dialog Unknown Spatial Reference seperti pada gambar dibawah, yang artinya bahwa peta tersebut belum sama sekali pernah diregistrasi. Klik saja OK.


Coba perhatikan! jika belum teregistrasi  posisi peta akan berantakan misalnya terbalik, terputar ke kiri atau ke kanan bahkan ada juga arah Utaranya yang sudah sesuai cuman dimensi peta belum pada ukuran sebenarnya. Lihat gambar dibawah ini!


Kemudian zoom pada salah satu sudut peta untuk melihat Koordinatnya. Perhatikan sudut yang saya lingkari di bawah ini.


Setelah itu klik pada Add Control Point, maka kursor akan berubah menjadi simbol + kemudian klik kiri satu kali pada sudut peta yang telah kita zoom tadi dan terlihat jejak + berwarna hijau bertuliskan angka 1 yang artinya control point telah ditambahkan.


Setelah klik kiri lanjutkan dengan klik kanan satu kali dan pilih Input X dan Y.


Dialog box Enter Coordinates akan tampil dan silahkan masukkan nilai koordinat sudut peta (X untuk Longitude) dan (Y untuk Latitude).
Disini saya juga akan jelaskan untuk X kenapa di belakang 119 dimasukkan angka ,25 padahal di peta tertulis angka 15 = karena 15 merupakan satuan menit maka kita ubah ke detik dengan cara dibagi 60 jadi menghasilkan 0,25 lalu kita ketik dibelakang komanya saja menjadi 119,25.
Untuk Y kita gunakan angka minus -4 karena posisi dari peta tersebut berada di bawah garis khatulistiwa. (Gambar di bawah). Pada postingan lainnya saya telah membahas mengenai Cara dan Rumus Konversi Koordinat Decimal to DMS dan sebaliknya.
Paham, lalu tekan OK. 


Biasanya setelah klik OK, peta akan hilang secara tiba-tiba. Untuk menampilkannya kembali klik kanan peta yang ada pada Table of Content lalu pilih Zoom to Layer.


Peta masih pada posisi awal itu dikarenakan masih hanya satu sudut peta saja yang telah terikat pada koordinat sebenarnya yang ditandai dengan simbol + merah bertuliskan angka 1.


Langkah selanjutnya yaitu zoom pada sudut peta yang lainnya, alangkah baiknya kita zoom pada sudut peta bagian kanan bawah sehingga garis yang dibentuk kedua titik membentuk diagonal. Fungsinya agar peta teregistrasi baik secara koordinat maupun dimensinya.
Lakukan langkah yang sama pada saat registrasi sudut pertama, lalu Klik OK.


Tiba-tiba peta hilang lagi pada tampilan, lakukan zoom to layer seperti cara yang tadi dan seperti inilah tampilan peta setelah kedua sudutnya teregistrasi.


Nah... Apakah kalian yakin kalau peta tersebut benar-benar sudah teregistrasi? Apakah sudah pada posisi sebenarnya di bumi? Apakah dimensinya sudah sesuai? Jangan tanya saya..
Tapi coba buktikan sendiri.!
Caranya.. Ikuti langkah di bawah ini.

Klik pada Add Data lalu Connect to Folder (Seperti cara diawal tadi) Lalu Pilih This PC.


Kemudian pilih Local Disk C lalu Program Files (X86).


Selanjutnya pilih ArcGIS kemudian ArcGlobeData lalu tekan OK.


Pada jendela Add Data telah tampil data yang ada dalam folder ArcGlobeData, Pilih file continent.shp lalu klik Add.


Shapefile continent telah tampil pada layar, geser posisi peta Pangkajene dan Watampone ke bagian atas tampilan layar sehingga tidak terhalangi oleh continent dengan cara menggeser posisinya pada Table of Content.



Oke.. sekarang sudah yakin kalau peta tersebut sudah tepat pada posisi sebenarnya di Bumi.?
Nah, sekarang tugas kita tinggal meng-Georeferencing koordinat tersebut agar proses meregistrasi kita tadi tersimpan dan tidak perlu lagi melakukan registrasi ulang ketika kita memasukkan peta yang sama.

Klik pada Georeferencing, maka akan tampil beberapa pilihan :
1. Jika ingin menyimpan hasil registrasi pada folder yang sama tanpa merubah resolusi klik pada Update Georeferencing (Cara 1 ini tidak rempong Hehe..)
2. Jika ingin menyimpan hasil registrasi pada folder yang berbeda dan merubah resolusi peta klik pada Rectify.


Ketika memilih Rectify akan muncul Jendela Save As. Ada beberapa menu yang dapat kita atur, seperti :
1. Folder tempat kita menyimpan hasil registrasi,
2. Nama peta hasil registrasi,
3. Tipe kompresi peta tersebut,
4. Format peta,
5. Kualitas kompresi peta.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini!


Setelah klik Update Georeferencing atau Save pada Rectify, maka simbol +1 dan +2 tadi akan hilang dari tampilan yang artinya peta kita sudah teregistrasi dan filenya sudah tersimpan.


Jika teman-teman ingin mengecek bahwa file registrasinya sudah tersimpan, bisa langsung menuju folder tempat teman-teman menyimpan peta tadi dan cari file dengan format jgwx dan jpg.aux.
Contoh gambar dibawah.


Oke.. Sekian dulu tutorial registrasi peta format JPG menggunakan software ArcGIS kali ini.
Jika ada pertanyaan dan saran silahkan ketikkan di kolom komentar atau dengan menekan tombol WhatsApp pada bagian kiri bawah blog ini.

Salam Tutorial Kita
Previous Post
First

0 comments: